
Tahukah kamu bahwa Batam menyumbang 62% dari total jumlah jomblo di Kepulauan Riau? Data ini diambil dari statistik BPS Kepri dan Disdukcapil 2023 yang mengungkap angka penduduk yang belum menikah (berusia di atas 15 tahun) per kabupaten/kota di Kepri. Fakta ini cukup mencengangkan dan sekaligus menarik untuk dibahas, terutama bagi kamu yang sedang mencari jodoh atau berkutat di dunia perjodohan Gen Z seperti kami di Moomentum: Wedding ala Gen Z.
Daftar Penyumbang Jomblo Terbanyak di Kepri
Berikut urutan kontribusi jomblo dari tiap wilayah:
- Batam: 62%
- Tanjungpinang: 18%
- Bintan: 12%
- Karimun: 4%
- Natuna: 2%
- Lingga: 1%
- Anambas: 1%
Angka ini bukan diambil dari total populasi, melainkan dari jumlah penduduk usia produktif (di atas 15 tahun) yang belum menikah di masing-masing wilayah. Artinya, potensi pasar dan dinamika sosial seputar pernikahan sangat besar—terutama di Batam.
Kenapa Batam?
Batam dikenal sebagai kota industri dan perdagangan, serta menjadi magnet urbanisasi dari berbagai daerah. Banyak anak muda merantau ke Batam demi pekerjaan dan karier, namun seringkali mengorbankan urusan asmara. Jadilah kota ini menyimpan ‘stok’ jomblo terbanyak di Kepri.
Beberapa faktor yang mungkin memengaruhi:
- Fokus pada karier dan ekonomi.
- Mobilitas tinggi dan hubungan tidak stabil.
- Kurangnya ruang pertemuan yang meaningful (bukan cuma lewat dating app).
- Persepsi “menikah nanti saja kalau sudah mapan”.
Peluang untuk Para Jomblo Gen Z
Di balik angka ini, sebenarnya ada peluang besar untuk kamu yang ingin membangun hubungan serius atau bahkan memulai bisnis wedding dan matchmaking.
Melalui program seperti Moomentum: Wedding ala Gen Z, kami mencoba menjawab keresahan Gen Z dalam hal jodoh, pernikahan, dan membangun keluarga yang sehat secara spiritual maupun finansial. Gen Z butuh pendekatan yang lebih relevan, tidak hanya soal “kapan nikah”, tapi juga “siapa yang tepat dan bagaimana cara memulainya”.
Apa Solusinya?
Buat kamu yang tinggal di Batam atau kota lainnya di Kepri, berikut beberapa langkah yang bisa kamu ambil:
- Ikut komunitas yang sevisi, seperti komunitas spiritual, kewirausahaan, atau kegiatan sosial.
- Jangan ragu ikut event pernikahan dan perjodohan yang punya nilai, bukan cuma hiburan.
- Tingkatkan kualitas diri, baik secara emosi, finansial, maupun spiritual.
- Stop nunggu, mulai jemput jodoh dengan cara yang elegan dan bernilai.
Penutup
Jomblo itu bukan kutukan, tapi fase. Yang penting adalah bagaimana kita bergerak dan memaknainya. Data ini semestinya jadi pemicu, bukan pemalu. Saatnya buat yang jomblo di Batam dan sekitarnya bangkit, bukan hanya mencari jodoh, tapi juga membentuk pernikahan berkualitas.